Foto pertama Candi Borobudur oleh Isidore van Kinsbergen tahun 1873. Tampak bendera Belanda pada puncaknya. |
Setelah masa kejayaan Kerajaan Hindu - Buddha berakhir, Candi Borobudur mulai ditinggalkan dan lambat laun ditutupi semak belukar dan tak terurus bahkan tampak angker sehingga tidak ada yang berani mendekat. Namun, pada abad 18 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles menerima laporan tentang keberaan benda purbakala berukuran raksasa. Raffles kemudian meminta perwiranya, H.C. Cornelius untuk memeriksanya dan ternyata yang ditemukan adalah Borobudur. Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang pertama kali memugar candi ini. Kemudian semak belukar dan pepohonan dibersihkan. Kondisi Borobudur saat itu sangat kacau, beberapa bagian runtuh dan banyak patung yang patah.
Karena pemerintahan Inggris tidak berlangsung lama, proses pemugaran diambil alih oleh pemerintahan Belanda yang menduduki Indonesia. Namun sebagian pihak tidak mempedulikan nilai sejarah yang ada. Pada tahun 1896, Pemerintahan Hindia Belanda memberikan delapan gerobak penuh dengan patung dan bagian Candi Borobudur yang indah untuk dihadiahkan kepada Raja Siam. Sampai sekarang benda - benda itu tersimpan di museum di Bangkok, Thailand.
Pada tahun 1907 - 1911 Candi Borobudur direstorasi besar - besaran, dipimpin oleh Ir. Th. van Erp, seorang insinyur Belanda yang peduli terhadap nasib Candi Borobudur. Borobudur dibongkar satu per satu, batu - batu yang tercecer dikumpulkan, kemudian rangkaian yang terpisah dicari satu persatu. Percobaan penyusunan ini sangat sukar dan lama, sehingga membutuhkan kesabaran yang tinggi. Tidak boleh terjadi kesalahan dalam penyusunan kembali supaya bisa diperoleh bentuk candi seperti pada saat pertama kali dibangun. Dan hasil kerja keras Van Erp sangat memuaskan, masyarakat bisa melihat Candi Borobudur mirip seperti pertama kali dibangun.
~ Dari berbagai sumber ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar